Skip to main content

Gagasan Jalan Pikiran

بسم الله الرحمن الرحيم
Gagasan Jalan Pikiran: Paradigma Pembatasan Argumen

Berangkat dari fitrah manusia sebagai makhluk yang tidak maha tahu, tidak maha adil, tidak maha pengasih, tidak maha penyayang, dan sebagainya, sehingga aku merasa perlu untuk mewujudkan pembatasan terhadap argumen-argumen yang manusia kemukakan. Lebih jauh lagi, pembatasan tersebut aku harapkan dapat mewujudkan manusia yang baik dalam menggunakan pengetahuan, mendirikan keadilan, serta berbagi kasih dan sayang.

Paradigma pembatasan argumen; gagasanku untuk membangun jalan pikiran. Pokok dari gagasan tersebut adalah sikap senantiasa waspada, berhati-hati, atau curiga, sehingga argumen-argumen yang bermunculan senantiasa terbatas. Hal ini dilakukan, tentu saja, agar setiap argumen yang muncul tidak bersifat tak terbatas. Sebelum terjadinya transaksi argumen, diperlukan suatu kerangka berpikir yang disepakati agar menghasilkan buah pemikiran yang valid. Tanpa kesamaan kerangka berpikir yang dianut, kesepakatan ataupun pertentangan tidak akan terlalu bernilai.

Pembatasan Statis

Pembatasan statis dilakukan terhadap suatu terminologi atau istilah. Definisi dari terminologi yang digunakan di dalam suatu argumen hendaknya disepakati bersama, terutama untuk terminologi yang dirasa abstrak, bersifat kiasan, ataupun ungkapan yang jarang digunakan sehari-hari. Tanpa hasrat mengurangi keindahan atau keperkasaan bahasa dan sastra, dalam bertransaksi argumen, menjaga kesepakatan definisi dari terminologi yang digunakan merupakan adab yang harus dijaga semata-mata untuk mencegah ambiguitas.

Dalam pembatasan statis, terdapat dua buah kelas terminologi: terminologi tunggal dan terminologi berpasangan terbangkitkan. Terminologi tunggal merupakan terminologi yang tidak memiliki pasangan atau tidak perlu dipasangkan. Sementara itu, terminologi berpasangan terbangkitkan adalah terminologi yang hendaknya dipasangkan dengan terminologi lain. Pada terminologi yang berpasangan terdapat suatu hubungan. Hubungan antar-terminologi dapat berupa hubungan saling membatasi atau hubungan saling mereduksi, tidak dapat keduanya.

Pembatasan Dinamis

Pembatasan dinamis dilakukan ketika diperlukannya keputusan mengenai kesetujuan (atau ketidaksetujuan), keberpihakan (atau ketidakberpihakan), atau selainnya, terhadap suatu hal. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan yang sifatnya bergantung kepada sehimpunan faktor yang dijadikan pertimbangan; jika sehimpunan faktor tersebut berubah, memungkinkan terjadinya perubahan keputusan. Pembatasan dinamis dirasa akan sangat sering dipakai dalam permasalahan dunia nyata, terutama permasalahan yang bersifat multivariat, yaitu dipengaruhi oleh banyak faktor. Pembatasan dinamis akan sangat bermanfaat untuk mendefinisikan kedinamisan keputusan, termasuk dan tidak terbatas pada imunitas terhadap gugatan ketidakkonsistenan di masa mendatang.

Melampaui Batas: Kesalahan dalam Menentukan Similaritas

Menyamakan (atau membedakan) dua buah hal memerlukan pengetahuan mengenai semua atribut dari kedua hal tersebut. Pada dasarnya, dua buah hal yang memiliki kesamaan tidak cukup untuk dikatakan sama. Walaupun demikian, pembatasan masalah dapat saja dilakukan untuk memilih atribut apa saja yang hendak digunakan (atau diabaikan), diutamakan (atau dikesampingkan), atau semisalnya. Menyamakan yang sama adalah benar; menyamakan yang berbeda adalah salah; membedakan yang sama adalah salah; dan membedakan yang berbeda adalah benar.

Melampaui Batas: Kesalahan dalam Menentukan Kontradiksi

Kontradiksi hanya akan valid apabila semesta permasalahan telah dipahami dengan baik. Premis yang digunakan untuk menghasilkan kontradiksi harus dari semesta yang bersangkutan. Tidak diperbolehkan untuk mengambil premis dari semesta lain. Kontradiksi yang diperoleh dari proses pengolahan sehimpunan premis yang di dalamnya termuat premis yang tidak berasal dari semesta tersebut akan ditolak kecuali dapat dibangun premis serupa atau semakna dari semesta tersebut.

Melampaui Batas: Jeratan Hutang Hipotesis

Argumen sehari-hari lazim memuat banyak hipotesis; mungkin sangat dipengaruhi oleh laju berargumen yang lebih besar dari laju validasi argumen. Berhipotesis tentu saja bukan merupakan suatu keburukan; lebih lanjut lagi, berhipotesis tentu saja merupakan penyebab awal berkembangnya pengetahuan. Namun demikian, patut disadari bahwa apabila suatu hipotesis telah dijadikan landasan, lalu kemudian di atasnya diperoleh aneka kesimpulan atau dibangun suatu pemahaman, dan ternyata kemudian hipotesis tersebut bernilai salah, maka seluruh hal yang telah dibangun di atasnya harus ditinjau kembali. Bukan karena pasti salah, melainkan belum tentu benar; ketidakpastian tersebut sudah cukup menjadi alasan untuk dilakukan peninjauan ulang. Lebih lanjut lagi, apabila terdapat hipotesis yang batal dijadikan landasan, namun dapat dicarikan alternatif sehingga segala yang telah didirikan di atasnya tetap berlaku, maka similaritas antara hipotesis yang batal tersebut dan hipotesis alternatifnya akan menarik untuk dipersoalkan lebih jauh.

Melampaui Batas: Beban Kompleksitas Terhadap Solusi Pasti

Semakin besar kompleksitas suatu persoalan atau permasalahan, maka semakin banyak sumberdaya yang diperlukan untuk mencarikan solusi atasnya. Pada persoalan yang demikian kompleks, tidak pantas untuk menuntut solusi eksak, yaitu solusi yang bersifat pasti, tunggal, atau semacamnya. Memaksakan terwujudnya solusi eksak sangat tidak disarankan, setidaknya untuk tidak menghamburkan sumberdaya yang terbatas. Carilah solusi hampiran sebagai gantinya; solusi yang dirasa mengarah pada hakikat tujuan dari pemecahan masalah utama; solusi yang dapat dikembangkan kemudian. Sebagai tambahan, dalam ketiadaan solusi eksak, hal-hal yang bersifat kredibilitas, rasa percaya, atau semacamnya, haruslah tidak dianggap asing. Jika kemudian terjadi ketidaksesuaian dengan tujuan yang disebabkan oleh rasa percaya tersebut, kembali lagi, sejak awal memang disadari bahwa "perjalanan" ini tidak sederhana dan kita memilih mencoba "lekas membuka jalan sambil mencari petunjuk selanjutnya" daripada "diam dan hanya menghamburkan perbekalan".




=== DRAFT ===

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumen adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.


Sinkronisasi sebelum berpikir bersama agar ada kesetaraan konteks / semesta permasalahan


  1. paradigma terminologi / pembatasan statis
    • penentuan batas antara dua terminologi yang terhubung
    • hubungan antar-terminologi bisa berupa hubungan saling membatasi (benar keduanya) atau hubungan saling mereduksi (benar salah satu)
    • contoh terminologi yang saling membatasi: terbuka-tertutup
    • contoh terminologi yang saling mereduksi: terbuka-telanjang, tertutup-terpenjara
  2. paradigma kondisi dinamis / pembatasan dinamis
  3. penyakit / pelanggaran dalam pembatasan
    • kontradiksi tak valid; tidak tahu semesta tetapi meng-claim kontradiksi
    • independensi tak valid; dijajah oleh pemahaman tentang kebebasan
    • penilaian tak valid; orang pintar disebut bodoh oleh orang bodoh
    • perbandingan tak valid; benarkan yang salah - salahkan yg benar, samakan yang beda - bedakan yang sama
    • tanggungan hutang hipotesis; bubar bukan karena pasti salah, melainkan belum tentu benar dan supaya tidak ada syubhat
    • tanggungan hutang kompleksitas; menuntut solusi eksak tetapi tidak mampu membaca kompleksitas
  4. paradigma pemodelan konvergensi
    • membuat fungsi objektif yang bertujuan konvergen pada suatu skema yang secara teoritis bersifat divergen

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Sajak

Leave it Live There's no one for us to blame there's no bridge for us to cross If you feel I'm not the same why would you care of me being lost? All the people wish for rain but they curse every storm Will you ever taste my pain while you've been in your lovely home? Cold and warm of the first time we met and the entire years we were about to share It's crazy how I now struggle to settle my debt caused by the very burden I cannot bear Jangan Terulang Dunia yang kita pandangi ini tidak setelanjang yang mata kita lihat Sejarah usang yang kembali terulang bagai kain baru rajutan benang lalu Lahir Bahari, Akhir Bahagia Suatu kisah di tanah Makassar ada perhiasan yang aku idamkan Tetap berpegang pada yang mendasar berserah diri agar tak dikecewakan Samudra luas ku tembus tabir bahtera pergi cari jawaban Alangkah indah tuturan syair bahasa elok pembuka keakr